Drama
Hari yang Melelahkan
Di
siang hari, Rifka dan teman-temannya pulang sekolah lebih pagi dari biasanya. Karena
Rifka dan Sonia akan les, sedangkan waktu di mulainya les masih lama, mereka memutuskan
untuk bermain kerumah temannya.
Sonia : “Rif,
panas bangetya? “
Rifka : “Iya nih ,Son. Panas banget. Apalagi lesnya masih jam 3, ini aja
baru jam 12.” (melirik jam tangan)
Sonia : “Iya, masak kita di sini terus nungguin sampai jam 3, capek deh.”(diam
sejenak)
“ Bagaimana kalau kita main kerumah Dina Dini?
“
Rifka : “OK. Tapi aku nggak tau rumahnya.”
Sonia :”Aku Tanya lewat SMS aja deh.(memegang HP)
(diam sejenak)
Rifka : “Sudah
dibalas ?”
Kemudian
mereka menuju ke rumah Dina Dini menggunakan sepeda, setelah sampai di sana mereka
di persilahkan masuk dan di beri minuman.
Sonia : “Nggak usah
repot-repot, Din.”
Rifka : ”Iya,
Din. Jadi nggak enak, kalau kurang boleh nambah ya?”
Dina : “Iya-iya,
boleh kok.”
Rifka : “Hehe,
bercanda hlo, Din. Ngomong-ngomong Dini kemana?”
Dina : “Itu baru
di belakang, bentar lagi paling ke sini.”
Dini : (datang)
“hayo, pada ngomongin aku ya?”
Sonia : “Hehe,
kalo iya kenapa?” (bercanda)
Dini : “Ya nggak
papa sih, hehe.”
Rifka : (membisiki Sonia) “Son, aku lapar, dari tadi belum makan. Aku pinjem
HP mu ya, buat SMS ibu ku suruh nganterin makan? “
Sonia : “Boleh nih.”
(memberikan HP)
Dini : “Kenapa,
Rif?”
Rifka : “Nggak
papa kok, ini mau SMS ibuku.”
Dini : “Ouh.”
Dina : “Eh itu
dimakan snacknya!”
Sonia : “Iya makasih,
maaf ngrepotin.”
Dina : “Halah,
nggak papa, sekali-kali.”
Rifka : “Son,
aku disuruh ibu ku makan di rumahnya kakak ku.”
Sonia : “Ya sudah,
mau ke sana sekarang? “
Rifka : “Iya,
tapi nggak enak sama Dina Dini.”
Dini : “Iya nggak
papa, lain kali ke sini lagi.”
Sonia : “Ya sudah,
kami pergi dulu ya?”
Rifka :
“Makasih ya, Assalamu’alaikum?”
Dina :
“Wa’alaikumsalam.”
Rifka
dan Sonia berangkat ke rumah kakak Rifka.Tiba-tiba…
Rifka : “Yah,
kok bocor sih ?”
Sonia : “Ban mu
bocor, Rif ?”
Rifka : “Iya nih.”
Sonia : “Trus gimana
dong?”
Rifka : “Ya sudah
kita jalan kaki dulu, sambil nyari tambal ban.”
Sonia : “Ya sudah,
yuk.”
(melanjutkan
jalan)
Sonia : “Eh
Rif, itu ada tambal ban.”
Rifka : “Iya,
kita ke sana yuk. “
Tukang :
“Ada apa, Dek?”
Rifka :
“Tambal ban, Pak.”
Tukang :
“Yasudah sini. Duduk dulu, Dek!”
Sonia : “Lama
nggak, Pak?”
Tukang :
“Ya lumayan lama.”
Sonia : “Ya sudah,
Pak.”
“Jam berapa, Rif ?”
Rifka : “Jam
satu. Pasti sudah ditunggu kakak ku nih. Kenapa harus bocor sih?”
Sonia : ”Ya sudah,
nggak papa, Rif.”
(tak
lama kemudian)
Tukang :
“Ini ,Dek. Sudah selesai.”
Rifka :
“Berapa, Pak ?”
Tukang :
“ 4000.”
Rifka : “Ini,
Pak .” (memberikan uang)
Mereka
melanjutkan perjalanan ke rumah kakak Rifka. Akhirnya mereka sampai di rumah kakak
Rifka.
Rifka :
“Assalamu’alaikum. Mbaakk?”
Kakak :
“Wa’alaikumsalam, ayo masuk, sudah ku tunggu dari tadi.”
Rifka : “Tadi
ban ku bocor.”
Kakak : “Hla terus
sekarang gimana?”
Rifka : “sudah
ditambal dong.”
Kakak : “Ya sudah,
makan sana, ambil sendiri di dapur ya!”
Rifka : “Iya,
Mbak.”
“Ayo, Son.”
Sonia : “Yuk.”
Seusai
makan, mereka berpamitan kepada kakak Rifka dan melanjutkan perjalanan ketempat
les mereka.Di tempat les mereka, mereka berkegiatan seperti biasanya. Akhirnya hari
yang melelahkan itu pun usai, dan mereka dapat beristirahat kembali setelah mereka
pulang dari les.
-selesai-
Karya : Rifka Seruni Hapsari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar