Cerpen
KISAHKU DI SEKOLAH
Cerita
ini berawal ketika aku duduk di bangku SMP, tepatnya aku merasa kelas tujuh. Aku merasa bahagia
karena diterima di SMP N 4 yang merupakan SMP favorit di kotaku, Solo. Saat itu
aku merasa senang karena mendapat teman baru.
Tetapi
hanya beberapa teman saja yang aku kenal, salah satunya Nur Hidayati, teman
sebangkuku. Aku merasa teman – temanku masih cuek dan belum terbiasa dengan
teman barunya. Bagiku itu hal yang wajar. Di kelas tujuh ini kami masih
berkelompok dalam bermain ataupun belajar, lama kelamaan kami mulai kenal satu
sama lain walaupun masih suka berkelompok.
Di
akhir semester kedua kami mengikuti acara kemah raya di Kalisoro, Tawangmangu.
Dalam kemah itu di kelasku khususnya untuk perempuan di bagi menjadi dua kelompok.
Kelompokku bernama Aster, terdiri dari: Fega sebagai ketua, icha’ sebagai wakil
ketua, aku, nur, mei, agis, juliana, devy, dan Fira. Setelah acara itu usai
kami pun merasakan kelelahan karena banyak mengikuti kegiatan pada kemah raya
itu. Setelah itu libur kenaikan kelas di mulai .
*********
Libur
pun telah usai, kini aku sudah duduk di bangku kelas delapan. Aku mendapat satu
teman lagi yaitu Bernovia Kika Permata, ia pindahan dari SMP N 1 Klaten.
Semenjak itu aku mulai dekat dengannya dan ia menjadi sahabatku. Tempat dudukku
berpindah menjadi sebangku dengannya, sedangkan Nur sebangku dengan Cendy
(sahabatku).
Di
kelas ini aku merasa banyak masalah yang timbul, mulai dari masalah pribadi
maupun masalah bersama. Banyak pula ditemui perbedaan pendapat antara kami,
antara laki-laki dengan perempuan, maupun sesama jenis. Tetapi tak jarang pula
ditemui kekompakan dan keseruan dalam kelas kami.
Pernah
saat itu hampir setengah murid di kelasku terkena urusan dengan BP, karena anak
laki-laki bermain lempar-lemparan kapur dan ada salah satu anak perempuan
melaporkannya ke BP. Anak laki-laki pun tak terima dan kembali melaporkan bahwa
anak perempuan bermain HP. Itu yang menjadi contoh masalah yang timbul di
kelasku.
*********
Tak terasa satu tahun telah berlalu, kini
aku duduk di bangku kelas Sembilan. Tak tahu mengapa, saat ini aku mulai
menemukan jati dr teman-temanku. Saat ini kami bisa menjadi kelas yang kompak,
walaupun masih ada permasalahan, tetapi itu tak berlangsung lama dan tidak
sering terjadi. Pada tanggal 17 November 2011 sekolahku mengadakan berbagai
lomba, antara lain ; lomba melukis, futsal, bercerita, speech contest,
menangkap belut, dan pildacil. Acara itu dalam rangka memperingati ulang tahun
sekolahku. Berbagai lomba telah kami ikuti, akan tetapi, kami harus menerima
kenyataan bahwa kami kalah dari beberapa lomba tersebut. Tetapi tak mengapa,
pada hari itu kami semakin kompak. Saat itu temanku, Juliana, mengikuti lomba
melukis, akan tetapi lukisannya didiskualifikasi karena dianggap telah melebihi
waktu yang ditentukan.
“ Ya udah,
tidak apa-apa.”kata Juliana karena tak ingin ada permasalahan.
“ Gimana sih
Jul, kita harus optimis dulu, coba kita bicarain sama panitianya.” kata salah
satu temanku.
“ Gambarmu
didiskualifikasi ,Jul?” tanyaku
“ Tidak
tahu.” Jawab Juliana
“ Eh, Wibi,
Rama, sama Tyo Tanya sama panitianya tho?” Kata teman lainnya.
“ Apa iya?”
Tanyaku.
“ He.em, liat
saja di luar!”
Ternyata benar mereka sedang menanyakan
masalah tadi kepanitianya. Dan hasilnya lukisan Juliana tidak jadi
didiskualifikasi.
“ Jul,
gambarmu tidak jadi didiskualifikasi lhoo.” Kata temanku
“ apa
iya?”Jawab Juliana
“ iya.”
“
Alhamdulillah.” Ucap semua teman-temanku.
Kami semua merasa lega masalah itu dapat
terselesaikan. Dan tidak seperti biasanya kami sekompak itu, sampai-sampai mau
membela salah satu dari teman kami.
*********
Siang hari setelah lomba itu usai, Aku, Dwi
okta, Juliana, dan Ilyas berlatih musikalisasi. Di tengah kami berlatih, kami
membicarakan tentang kelas kami yang semakin kompak. Hal itu membuat kami tidak
ingin berpisah. Sampai-sampai kami berpikiran untuk bersekolah di tempat yang
sama lagi dan sekelas. Hal itu tidak mungkin tercapai, karena nilai kami pasti
akan berbeda.
Di dalam hati kecilku, aku susah sekali
untuk berpisah dengan teman-temanku. Tinggal empat bulan lagi kami dapat
bersama-sama. Aku tak pernah menyadari bahwa sebentar lagi kami akan berpisah.
Aku berharap agar aku bisa selalu mengingat
kebersamaan ini. Begitu pula dengan teman-temanku. Amiiiin…..
- Selesai-
Karya : Della Vega Muntiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar